sedari tidur sampai kita
dibangunkan kembali oleh-Nya,
apa itu bukan puisi?
apa kau bisa mengatur
ritme dari detak jantungmu
untuk bisa mendisiplinkan
beberapa alir-arus darah
pada kelindan aortamu,
agar mereka tetap setia
mengaliri senyawa yang
hidup di dalam tubuh kita?
dua pertanyaan berjalan merangkak
menuju taman bermain yang
dihinggapi rindang-gunung-lautan;
rumah, kantor, restoran, kafe-kafe, mall, tempat
makan, pom bensin eceran, warung madura, universitas nan universitet, pasar swalayan, terminal, bioskop, ruang pameran, kekasih, toilet,
dan segudang kecanggihan artifisial
yang tak sanggup dikendalikan
oleh nafsu yang tak ubahnya
malah menghantarkan kita
pada keabadian.
mampus! kau dikoyak-koyak
perhitungan!
Tangerang, 2020