Cermin yang Pecah
Cerpen
Kutipan Cerpen Cermin yang Pecah
Karya ichsannurseha
Baca selengkapnya di Penakota.id


Rembulan yang ke-seribu tengah disanggul semesta, dan hati kepunyaanya kembali merayakan kemelut, penderitaan dingin yang mencabik-cabik. Wajah yang pucat pasi dan kesepian yang agung telah menjadi sebuah singgasana dalam hidupnya. Tak ada diri.




Terdengar suara khas dari Sibyl Baier memenuhi ruang kamarnya; ia berjalan ke kegelapan untuk mematikan cahaya neon dan kemudian menghadirkan temaram dengan sebuah wadah yang ditunggangi lilin. Remang yang cukup bergetar.




**




Pada kamarnya, ia tidak sendiri. Ada banyak nama pesohor dan perakit kata-kata yang ulung, dimulai dari dalam bahkan sampai luar negeri. Sebab impiannya menjadi figur yang didambakan oleh banyak orang menjadi nyala harapan yang seolah pasti, agar ia tak kesepian lagi.





"Di depan orang-orang aku musti gagah, agar supaya kekalutan dalam suasana hidup dan kehidupan janganlah sampai diketahui oleh mereka, yang sangsi..."





Beberapa anggapan yang banyak berseliweran seringkali kubantah dengan banyak alasan dan juga pertimbangan. Tentu berdasarkan asumsi dan persepsiku; soal tatanan dunia yang kuserap dari pembelajaran yang "khas" dan paling agung.




Aku tidak mementingkan mereka yang bersebrangan denganku, asal dengan suara dan beberapa pinjaman dari yang lain, yang tentu bukan aku. Aku seolah bisa mengikuti dan menjadi apa yang "khas" itu.




Orang-orang hanya bisa berbicara, yang seringkali mengomentari dan seringkali juga mencampurkan segalanya yang bukan "aku". Aku menolak!




**




Saat ia bercermin, ada suara-samar berbisik:




"Mau sampai kapan kau menyembunyikan diriku?.."











Tangerang, 7 Agustus 2021




07 Aug 2021 19:09
124
Jl. KH. Ahmad Dahlan, RT.007/RW.001, Petir, Kota Tangerang, Banten, Indonesia
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: