I
Apa yang kamu ketahui soal kaki-kaki
Kecuali tapaknya di Bumi
Tetapi tahukah kamu, sepasang kaki yang beralas kaki mampu mencipta hierarki
II
Di antara petak seng perak
Ruh kehidupan bergemuruh dalam tubuh, tumbuh dalam kumuh, dalam riuh
Tangisnya serupa lecutan cambuk pada pantat kuda
Sadar akan kuasa
Mengikuti apa yang diperintahkan tuannya
Menjadi seorang anak manusia dengan segala ketidaksempurnaannya
Manakala ia memilih tanah sebagai awal ia mengenal kehidupannya
Ia telanjang kaki
Tanpa prosesi
Tanpa mimpi-mimpi
Dikatakannya pada dirinya,
Tak akan pernah ada air suci jika Ismail mengenal alas kaki
III
Sepasang kaki
Dan sepasang alas kaki
Saling berkelindan tetapi saling memungkiri
Kaki adalah rekam diri dari ribuan sunyi yang telah ia jejaki
Digoresi luka
Dibubuhi nestapa
Sejak belajar berdiri hingga berdikari
Sedang alas kaki adalah kompromi
Tubuh butuh
Atau butuh tubuh
Terkadang
Dilabeli harga diri
Lalu melekat atasnya identitas dan gengsi
Titik temu ke duanya adalah pertemuan dengan realitas
Ketika entitas membutuhkan identitas
IV
Kakiku sepasang
Sedang alasku rumpang
Tapakku menjadi sumbang
Bolehkah ia telanjang? Agar temu jalan pulang
Tak usah risau, Tuan
Tanah yang kerap ia cumbu mengenalnya
Dibandingkan porselen rumahmu yang dingin
Atau karpet beludrumu yang tak tersentuh angin