Kutipan Puisi
Munajat
Karya
ifutkartikoyq
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Berdesir angin merambat pelan pada jiwa yang tersesat dalam pekat.
Dalam rinai tangismu ada luka yang sengaja kau rahasia.
Pulangkan rindu pada jemari yang siap menjabat anganmu.
Terlalu lama kau memuja sepi,terlalu sepi kau berlama dengan sedih.
Gelap merayapi pundakmu, menggerogoti harap hingga mati tersingkap.
Bangunlah wahai hati yang telah lama mati !
Tampak seraut dibalik senja yang fana.
Aku menunggumu dibalik pintu, seikat mawar ditangan meluka duri merobek seisi.
Untukmu aku rela menunggu dirinai tangis sewaktu subuh.
Dalam doaku kau menjelma puisi yang tertulis di langit-langit hati dalam ikhrar janji.
Surabaya,menjelang pagi 2018
Unduh teks untuk IG story