Perintah Sebuah Puisi Kepada Rima-Rimanya
Puisi
Kutipan Puisi Perintah Sebuah Puisi Kepada Rima-Rimanya
Karya ilhamfauzie
Baca selengkapnya di Penakota.id
Setelah tersungkur, sebuah puisi memerintahkan rima-rimanya untuk berpura-pura menghapus luka-luka. Begini ceritanya:
~
Menatap dan menetap, ia ada di antaranya; berharap.
Putih dan hitam, abu-abu lebam yang digenggam.
Bila menatap tanpa menetap, ia akan menjadi puisi singgah sekejap.
Sebaliknya, menetap tanpa menatap adalah menanti kepergian yang belum siap.
~
Jadilah ia sebuah puisi yang lebih tabah dari hujan bulan Juni:
dirahasiakan rintik rindunya kepada telapak tangannya dan dibiarkan kering dengan sendirinya.
10 Nov 2017 01:03
463
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: