Kutipan Puisi
Nasib Rumah Sastra Korrie
Karya
imambudiman
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Nasib Rumah Sastra Korrie
; (alm) korrie layun rampan
"di laut kebar layar, siluet gemetar
di darat tunas tunas tumbuh, tunggul terbakar.
bianglala, keranda diusung duka,
bayang bayang murung"*
rumahmu tempat berbiak tanaman liar bermacam spesies. rumahmu sarang yang nyaman bagi keluarga besar laba-laba. rumahmu terdiri papan-papan kayu yang lapuk dicabik usia. rumahmu adalah ranjang empuk bagi semua jenis kesunyian.
kau pulang, korrie, apa tak ingin berniat kembali? apa kau terlanjur asyik mengetik naskah-naskah teranyarmu di alam sana? apa kau sedang menulis sebuah roman pasca betualang di dunia? tak adamu, korrie, seolah akhir. cucu-cucumu di sini kebanyakan buta baca dan sastra. pemerintah daerah berdalih tak punya anggaran untuk keberlangsungan warisan yang kau tinggalkan --meski tentu saja kau mafhum, itu omong kosong mereka, menyisihkan sedikit saja apa susahnya?
korrie, lihat kami sebentar, dengarkan kami sejenak: rumahmu adalah surga kata-kata, rumahmu adalah danau wawasan, rumahmu adalah gereja pengampunan, rumahmu adalah induk kekunang di tengah hutan. tapi kealpaan kami, korrie, membuat kami tak tahu harus berbuat apa bagi surga pustakamu.
Ciputat, 2017
Unduh teks untuk IG story