Sembahyang di belakang Sutardji
Puisi
Kutipan Puisi Sembahyang di belakang Sutardji
Karya imambudiman
Baca selengkapnya di Penakota.id
sutardji selaku imam waktu itu melebur niat seusai membaca sajak yang belum seutuhnya selesai. ia sempat naik pitam, melempar micropon, sebab dihentikan sepihak oleh pemandu acara.

"harmonikaku merajuk. aku sudah merasuk penuh ke dalam jasad puisi, saat hampir mencapai klimaks, kau seenaknya mencegahku untuk berhenti."

kemudian ia keluar ruangan. langkahnya pendek, satu-satu, buang air kecil berdiri, lalu mengambil air wudhu setelahnya.

suaranya nyaris lirih di maghrib itu, berpindah antar ayat ke ayat, tak sebernyali seraknya antar larik ke larik dalam pembacaan sajak. mengiba-iba rupanya ia kepada tuhan. meraba-raba ternyata ia menjamah tuhan. habis napasnya, tersengal helanya, di ujung fatihah.

sutardji berdoa: kaukaukau. jadikan aku kata-kata, tuhan, jadikan aku lepas dari makna. kaukaukau. tercerai dari tafsiran. pecah dari aturan. jadikan aku pramusaji kata di meja makanmu. kaukaukau.

sejarak papan catur di belakang, aku ikut haru bermasyuk, mengaminkan doa-doa masa tuanya.

Ciputat, 2017
01 Mar 2018 01:56
738
Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten
2 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: