Yang Tertunda
Puisi
Kutipan Puisi Yang Tertunda
Karya indahdfy
Baca selengkapnya di Penakota.id

(1)

Kita telah menyusun rencana untuk sebulan ke depan. 

Ke taman kota, pusat perbelanjaan, kota tua, hingga angkringan dan warung makanan pinggir jalan. 

Di mana saja, asal bisa kita habiskan akhir pekan berdua dengan tawa dan senyum jenaka.


Bulan baru berjalan dua minggu,

kita baru menghabiskan akhir pekan beberapa kali, 

lalu sekarang sudah dihalang jarak dan wabah ini itu. 


Aku merutuk pada hal-hal yang menjenuhkan ini, 

seluruh kota ingin raganya sehat tanpa batuk atau demam tinggi, 

semua ingin berlari,

memacu kecepatannya sendiri-sendiri. 


❝Sampai kapan?❞ tanyaku. 

❝Sampai orang-orang bisa keluar rumah tanpa merasa itu bukanlah sebuah kegamangan, dihantui penyakit yang bisa saja singgah di tubuhnya. Sampai tiba waktu dimana kamu bisa duduk di sampingku, dengan bebas kepalamu bersandar di pundakku, sampai kita bisa merasa aman❞ jawabmu. 


(2)

Biasanya kamu akan merutuk pada panasnya cuaca, lalu berkeluh pegal seluruh tubuhmu.

Tapi, beberapa hari ini, langit jadi lebih muda dan ceria. Biasanya mereka murung, dan terlihat rimpuh–jadi lebih panas, banyak polusi, dan tentunya mengkhawatirkan bagi kesehatan.


Kita mempercayai bahwa langit adalah halaman kosong yang bisa diisi apa saja, 

beberapa hari ini, di sana ada mega berarak, 

lebih sering lembap,

dan tercium aroma tanah.


Seluruh nusantara sedang dirundung duka,

suasana berubah jadi pelik.

Aku dan kamu tetap berdoa,

bahkan siapapun yang membaca ini aku pastikan akan turut mengaamiini,

bahwa semoga wabah ini lekas redanya,

tidak tahu kapan, semoga secepatnya–kita terus berikhtiar, jaga kebersihan, kesehatan, dan tetap di rumah saja selagi bisa.


Kita mesti mengurungkan angan untuk bertemu,

entah sampai berapa lama.

Jaga kesehatan, ya! 

Besok aku kirimkan kembali sebuah pesan untukmu, maka dari itu, pastikan kamu akan baik-baik saja sampai nanti. 


–Kinandita; 2712.

(Jakarta, April 2020)


#Kisah2712

#KitaBersua

06 Apr 2020 19:51
205
Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia
3 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: