Apa ayahku sedang tersesat dalam amplop berisi senja yang baru saja diantar seorang tukang pos?
Dan apa ayahku sedang mencari jalan keluar dunia senja yang tidak mengenal waktu?
Atau jangan-jangan ayahku sedang berbahagia dengan senjanya yang baru, bersama anak-anak baru dan istri baru?
Oh ayah..
Amplop milik Alina rupanya telah menghampirimu
Mana mungkin rumah ayah adalah alamat yang sama persis tertulis di amplop itu
Rumah ayah bukan ujung dunia, Yah
Oh aku tahu.
aku baru tahu.
Ayah sudah lama menungguku, dan aku terlalu lama datang.
Ayah telah melewati begitu banyak kesepian dan ayah akhirnya akrab dengan kesepian. Tapi ayah masih menunggu.
Lalu bersama kesepian ayah duduk di teras rumah menunggu anaknya datang.
Anaknya datang!
Anaknya memang datang.
Anaknya memang datang..
Datang menyapanya, kemudian pergi lagi.
Datang pada ayah, tanpa pelukan, lalu pergi
Datang pada ayah, tanpa bertanya berapa lama ayah menunggu, lalu pergi
Datang pada ayah, lalu..anaknya pergi..
Aku pergi untuk waktu yang lama, meninggalkan ayah di teras rumah dengan rindu yang tidak pernah terbayar lunas.
Kemudian ayah bersedih, di keheningan ayah menangis di dalam lautannya
Ayah, apa kau berjumpa dengan tukang pos berbaju basah dan menerima amplop berisi senja berkilauan milik Alina dari padanya?
Aku yakin kau telah membukanya, dan jatuh cinta pada senja itu, teman barumu, senja milik Alina, telah menjadi milikmu, telah membuat sepimu cemburu.
Ayah, bersediakah kau bertukar senja denganku?
Meski kau tahu aku tak bisa memotong senja sesempurna Sukab memotong senja untuk Alina.
Maukah, Ayah?
Aku segera memotong senja lain, dan aku tak perlu menunggu sampai ayah bersedia. Lagi pula, ayah tidak di sini.
Aku akan mencari tukang pos lain untuk mengantarkannya padamu.
4/4/2019 : 22.30