Aku tidak ingin hidup dalam waktu
Tidak mengenang masa lalu
Tidak menghirup udara masa kini
Tidak mengharap masa depan

Tapi tak mungkin tubuh tak dilahirkan
Tak mungkin tak ada tanggal dan bulan
Kematian menjadi satu-satunya kepastian, berdampingan dengan kelahiran
Entah menjadi ketakutan atau kengerian, atau kegembiraan yang perlu dirayakan

Tapi karena waktu
Tak mungkin kata jauh di awan-awan
Tak mungkin ada yang berteriak “lawan!”
Jika jumlah tubuh yang dibunuh terus bertumbuh,
namun hari masih selalu dirasa terlalu subuh
Kata bertumpu pada waktu yang menjadikannya tubuh dalam teriakan sajak-sajak itu

Aku tidak ingin hidup dalam waktu
Karena sejarah mudah diubah-ubah
Karena kebaikan hanya mungkin jika diupah
Karena kebenaran hanya ada satu rupa

Aku tidak ingin hidup dalam waktu
Karena segala sesuatu ada waktunya
tapi siapa yang memutuskan waktunya apa
Hanya sekelompok saja
Mereka yang menunjuk diri menjadi sang kuasa

Waktu itu seperti hantu
Aku tidak ingin hidup dalam waktu

Jakarta, 1 Oktober 2017
11:20 pm