Kutipan Puisi
Perih
Karya
ivanasha
Baca selengkapnya di
Penakota.id
masa lalu telah menjual senyummu
di gerobak tua, usang dan berdebu,
di pinggir jalan raya, sepi dan tanpa pembeli.
masa kini telah merusak jantungmu
menjadi degup hati-hati,
menjadi hati yang tak berperasaan lagi.
dan di masa depan telah basah tuhanmu
dari bibir hingga jatuh di tanganmu
sambil kaurias amin sehebat mungkin,
kauharap waktu agar berhenti melaju.
sepi dan sunyi,
kautulis puisi ini dengan hati yang perih.
Unduh teks untuk IG story