Kalau berkenan mari namakan
Masa ini sebagai perlombaan yang tidak digelar siapa siapa
Semua pesertanya kalah, karena buta
Pun yang berusaha, gagal di ujung jalan yang panjang
Pada akhirnya kita tau bahwa, rumah selalu menjelma diri semua orang
Yang kita tentukan matang matang
Tapi kita terkadang keliru, meniru
Rumah rumah berpindah dan dirimu ikut goyah
Karenanya setiap pagi kita terbangun mengaminkan doa
Untuk hari kedepan, untuk rumah rumah yang hilang
Untuk diri sendiri, yang tak bisa duduk kembali
Dengan senyum paling malu
Dengan hati yang baik
Di sore hari, kala matahari tak kuat naik
Cuaca berubah
Rumah rumah hilang
Perlombaan di mana kita kalah
Jalan yang terlampau panjang
Dengan ingatan yang lekang