Kutipan Puisi
Pembunuh dalam Empat Babak
Karya
jeinoktaviany
Baca selengkapnya di
Penakota.id
: untuk Marlina
tapi suara senar itu tetap gentayangan
seakan berisik dari kepala yang kau buntungkan
saat membuatmu bunting. kepala itu kau bawa
sebagai jarahan yang setimpal dengan
masing-masing sepuluh hewan ternakmu.
tapi suara senar itu tetap gentayangan
seiring langkah kaki kuda yang kau tunggangi
seperti saat ia menunggangimu. langkah hewan
itu tahu ke mana ia pergi, meski penunggangnya
tak tahu ke mana tujuan perjalanan ini.
tapi suara senar itu tetap gentayangan
tak hilang dan selalu kembali seperti
kerinduanmu pada topan tak berangin
yang telah kau kubur di bawah tanah.
topan itu menjelma topan lain dalam hatimu.
tapi suara senar itu tetap gentayangan
menemanimu sampai pada babak kelima film ini.
Jein, 2017
Unduh teks untuk IG story