Pagi yang cerah membuatku semakin gembira untuk menjalani aktiftas pada hari ini. Kicauan burung membuat hatiku merdu. Ditambah lagi hari libur sekolah yang cukup lama yang membuatku semakin girang. Hari ini adalah hari pertama dimulainya libur bagi siswa-siswi SMA di sekolahku. Pada saat aku bangun dari tempat tidur, aku pun menyalakan televisi dan menyaksikan sebuah acara berita. Di acara berita tersebut, aku mendapatkan bahwa sedang ada virus yang melanda negara Cina. Virus tersebut dinamakan COVID-19 atau bisa disebut dengan Virus Corona. Seseorang yang terpapar oleh virus ini akan mengalami gejala demam, batuk, dan sesak napas. Pembawa berita yang sedang membawakan berita menjelaskan bahwa sudah ada ribuan orang yang terpapar oleh virus ini.
Setelah aku mendengar berita tersebut, aku menanggap hal tersebut biasa saja. Kemudian aku melanjutkan aktifitasku dengan makan, berolahraga dengan teman-temanku, bermain gim online, dan kemudian aku tidur. Hal tersebut terus berlanjut hingga hari ke-15. Di hari yang ke-15, pada pagi harinya aku pun langsung menyalakan televisi dan menyaksikan sebuah acara berita lagi. Pada saat aku menyaksikan acara berita tersebut, ternyata COVID-19 sudah mulai melanda Indonesia. Pemerintah mulai menghimbau masyarakat Indonesia untuk tetap berada di dalam rumah. Orang tuaku pun juga mulai melarangku berpergian ke luar rumah. Setelah aku mendengar berita tersebut, aku pun masih menanggapi hal tersebut dengan biasa saja. Walaupun aku tidak bisa berolahraga bersama dengan teman-temanku selama pandemi ini, aku masih bisa mengisi liburanku dengan bermain gim online di rumah.
Selama aku dirumah, aku hanya makan, menonton acara televisi, bermain gim online, melakukan olahraga di rumah, dan kemudian aku tidur. Hal tersebut terus berlanjut hingga hari yang ke-19. Pada saat aku terbangun dari tidurku, aku mendapati bahwa orang tuaku sedang tidak berada di dalam rumah. “Ah, mungkin mereka sedang pergi ke pasar untuk membeli sayur-sayuran,” ujar Aku dalam hati. Namun, pada saat itu aku merasa bahwa ada sesuatu yang janggal. Sontak Aku keluar dari rumahku dan kemudian aku keluar dari komplek rumahku. Pada saat Aku keluar dari komplek rumahku, Aku mendapati kendaraan-kendaraan yang rusak dan posisinya sudah tidak teratur lagi. Kemudian, Aku melihat 5 orang manusia sedang menggerogoti mayat yang sudah terkapar di jalanan. Aku pun langsung panik dan Aku berlari sekencang mungkin kembali ke rumahku dan mengambil telfon genggamku untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ternyata, COVID-19 telah bermutasi menjadi sangat mematikan. Virus tersebut menjadi berpengaruh terhadap otak manusia, sehingga manusia yang terpapar oleh virus ini akan menjadi tidak berakal dan ingin memakan manusia yang belum terpapar COVID-19.
Setelah aku mulai mendengar kabar tersebut, Aku langsung menghubungi orang tuaku dan orang-orang yang aku kenal. Tetapi, di antara mereka tidak ada yang menjawab panggilanku. Aku pun menangis tersedu-sedu. Tetapi aku mencoba untuk tetap tenang. Setelah itu, Aku tetap mencari informasi-informasi terkait kondisi yang sedang terjadi. Di internet, aku mendapatkan informasi pemerintah menghimbau warga Jakarta untuk pergi ke Monas. Ternyata, di bawah Monas terdapat bunker yang dirancang untuk melindungi warga Jakarta dari bencana. “Baiklah, sepertinya aku harus mencari mobil yang bisa aku gunakan untuk pergi ke Monas,” ujar aku dalam hati. Namun, semuanya itu terlambat setelah aku mendapati bahwa di depan rumahku sudah ada ratusan manusia yang tidak berakal yang terpapar oleh COVID-19. Mereka pun langsung menyerbuku. Pada saat mereka menyerbuku, Aku langsung terbangun dari tidurku.
Pada saat aku terbangun, aku langsung keluar kamar dengan ekspresi yang panik untuk mencari tahu apakah orang tuaku sedang berada di dalam rumah. Dan ternyata Ibuku sedang memasak sarapan untukku, sedangkan Ayahku sedang duduk menonton berita. Aku pun menyadari bahwa selama ini yang aku alami hanyalah sebuah mimpi buruk. Setelah itu, Aku langsung kembali ke kamarku dan mengambil telfon genggamku untuk mengecek perkembangan terkait COVID-19 yang sedang melanda. Ternyata semakin hari, Virus Corona semakin menelan banyak korban. Aku sendiri berharap bahwa COVID-19 hilang secepatnya.
Aku sadar bahwa sebaiknya Aku harus mengikuti himbauan-himbauan yang diberikan oleh pemerintah. Setelah semuanya ini selesai, Aku ingin sekali berolahraga lagi bersama dengan teman-temanku, seperti bermain basket ataupun futsal. Sudah pasti keahlian-keahlianku dalam bermain basket ataupun futsal beberapa ada yang hilang. Maka dari itu, aku akan mengawali hal tersebut dengan yang namanya berolahraga. Olahraga itu tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberikan kesehatan kepada kita semua.
Setelah semuanya ini selesai, Aku juga akan sering meluangkan waktuku untuk berkumpul bersama dengan teman-temanku. Tentunya selama liburan akibat pandemi yang terjadi, teman-temanku punya cerita mereka masing-masing selama berlibur di rumah. Aku sangat tertarik untuk mendengar mereka bercerita dan membagi pengalaman mereka masing-masing. Aku sangat rindu untuk tertawa dan bercengkrama bersama dengan mereka. Aku juga sangat rindu akan tempat tongkrongan di mana kita berkumpul bersama.