Mengais Arti Kegagalan
Mulai terbenam
cekal sepi tiada berucap
suatu arti mati di satu tempat
Kuusaikan mimpi
bertaruh mengurung dendam
memekik rindu di tiap waktu yang berisik
Kasih, tangis seperti apa lagi yang kelak mengusaikan aku
sudah berapa kali aku mati?
Setiap orang berandai tinggi memetik tiap mimpi
membunuh sepi mengambil tiap bagiannya sendiri
Di mana bagianku, di jalan luas dan lengang di langit gelap ini?
mungkinkah ketenangan tidak ada di tempat yang terang?
Apa yang mesti kusudahi antara tangisanku atau hidupku sendiri?
tapi, kasihku kesepian terlalu dalam membawa jauh tiap pelajaran
Mungkin aku ingin hidup lebih lama lagi, meski melihat doa-doaku pudar atau sekedar merasa sekarat di zaman yang biadap ini.
Jakarta Di Ujung Pena
Rizky Adriansyah