oranment
play icon
RAPAT MALAIKAT (Drama Satu Babak)
Naskah Drama
Kutipan Naskah Drama RAPAT MALAIKAT (Drama Satu Babak)
Karya jokoyuliyanto
Baca selengkapnya di Penakota.id

Sore itu keluarga malaikat kembali berkumpul di rumah. Mereka berdiskusi, evaluasi hari ini dan menyusun rencana kerja hari berikutnya. Jibril sebagai kakak tertua di antara mereka memimpin diskusi. Yang lainnya duduk melingkar di atas meja bundar yang terbuat dari kayu Kokka bersama hidangan ikan Nun dan Buah Kurma. Disediakan juga air Zam-zam.

JIBRIL

Selamat sore saudaraku. Hari ini Jumat kita kembali berkumpul untuk melakukan agenda rutin rapat malaikat. Terimakasih untuk kedatangannya dan saya harap laporan harian dan rancangan satu hari ke depan bisa jelas.

Malik, Di mana Ridwan?

MALIK

Di surga kak,

JIBRIL

Masih tahun berapa ini? Kenapa sudah berkeliaran di sana. Kamu, Ridwan dan Israfil tugasnya sekarang menjaga rumah. Membersikan dan menyiapkan segala keperluan rumah tangga.

IZRAFIL

Katanya sih ingin melihat kondisi surga, agar siap jika nanti dihuni para manusia kak. Selain itu beberapa kali Ridwan juga cerita kalau dia cukup jenuh setiap hari di rumah bersama kita.

JIBRIL

Kita itu keluarga terhormat. Selalu patuh kepada Tuhan. Jika Dia memberi tugas wajib kita kerjakan. Itu yang selalu aku ajarkan dan tanamkan kepada kalian.

MALIK

Tapi kami juga butuh liburan sepeti kak Jibril. Mengembara ke sana ke mari, menggunakan Buroq. Padahal tugas kakak juga sudah selesai 1375 tahun yang lalu.

JIBRIL

Hey kamu jangan asal bicara. Wahyu tetap akan selalu disampaikan hingga Israfil meniup sangkakala. Tidak selalu berwujud kitab suci seperti yang kalian pahami. Karomah dan hidayah itu salah satunya.

IZRAFIL

Dan mempermainkan manusia dengan Istidraj?

JIBRIL

Lancang kamu!!

IZRAFIL

Memang begitu adanya kan?

IZRAIL

Apa lebih baik tidak kita mulai diskusi dulu daripada meributkan satu anggota yang tidak menghadiri rapat? Saya bising setiap hari mendengar ocehan kalian yang selalu iri dengan pembagian tugas masing-masing

MIKAIL

Seharusnya sebagai kakak tertua, kamu bisa lebih bijaksana. Kadang umur berlebih menghendaki untuk selalu tampil superior dan egois.

ATID

Untung saja saya tidak ditugasi untuk sekalian mencatat amal malaikat. Hari ini saja hampir 622 juta buku catatan keburukan.

RAQIB

Ha? Gila!! aku seharian cuma mencatat amal 100 lembar buku saja.

ATID

Manusia akhir zaman sudah tidak adil membagi amal mereka. Tidak merasakan betapa kepayahan mencatat keburukan mereka. Dasar. Tidak berperikemalaikatan!

RAQIB (Tertawa)

Gantian Tid, dulu kamu enak. Sehari bisa tanpa tugas. Sekarang giliran saya. Mungkin beberapa tahun lagi saya sudah tidak ada tugas.

IZRAIL

Bercandanya sudah? Jadi mulai rapat?

MIKAIL

Lebih baik demikian. Sebentar lagi maghrib. Kita harus segera bergegas menjalankan tugas masing-masing. Kasian anak-anak kita di lapangan.

IZRAIL

Bagaimana kak?

JIBRIL

Baiklah. Silakan mulai dari kamu, dan berurutan seperti biasanya. Singkat saja. Jangan menyampaikan laporan di luar pokok bahasan. Kembar, kamu tolong catat hasil rapat hari ini

MUNKAR dan NAKIR

Baik kak

IZRAIL

Berdasarkan laporan saya hari ini. Kendala masih seperti hari-hari sebelumnya. Manusia yang menolak untuk pindah alam masih banyak. Bahkan rela untuk sakit parah asal masih menghuni dunia.

Ada juga manusia yang menggunakan bantuan tetangga jin untuk mem-back-up nyawanya. Jadi memang agak kesulitan untuk dicabut nyawanya. Saya masih menunggu keputusan. Apakah harus menghampiri Jin untuk tidak lagi mengganggu manusia dalam hubungannya tentang kematian.

JIBRIL

Kenapa bisa kalah sama Jin. Otoritas kita lebih tinggi daripada mereka

IZROIL

Bukan tentang kalah dan menang. Ini adalah peraturan. Dan peraturan itu harus ditaati. Seharusnya kakak lebih memahami kondisi seperti ini. Semua makhluk mempunyai tugas masing-masing. Kita tidak bisa semena-mena. Apalagi menyangkut manusia, yang katanya makhluk paling sempurna di balik kebejatannya.

JIBRIL

Baik, selanjutnya?

IZROIL

Akhir ini mulai sedikit manusia yang mulus dalam proses pencabutan nyawanya. Mungkin nanti bisa dianalisis sama Roqib dan Atid. Selebihnya, laporan tetap sama dan saya yakin sudah diketahui bersama. Ada yang ditanyakan?

IZROFIL

Bagaimana keadaan Nabi Khidir? Sekarang dia di mana?

IZROIL

Saya kira itu bukan kewenangan saya. Beberapa kali saya dan anak-anak kesulitan menemukan keadaan dia. Yang pasti dia kerap menyamar dan memberi tahu kalau dia adalah Nabi Khidir setelah kami ingin mengambil nyawanya.

MUNKAR

Maaf sebelumnya, saya mau tanya. Kenapa tidak diambil saja nyawa-nyawa manusia jahat agar kehidupan di dunia aman?

IZROIL

Bagaimana kami mengetahui manusia itu baik atau jahat. Dalam sekian detik manusia berubah-ubah. Bahkan ketika selama hidupnya mengajarkan kebaikan, dalam kematiannya, saya menemui keadaan yang buruk.

JIBRIL

Memang seperti itu Tuhan membuat skenario. Saya sering bertemu dengan Tuhan. Dia selalu berpesan, lindungi manusia. Namun manusia merasa tidak ada kehadiran kita. Dan kita tidak berhak menyalahkan manusia. Karena itu sudah menjadi tanggungjawab manusia di hadapan Tuhan.

IZRAIL

Saya kira demikian laporan yang dapat disampaikan. Untuk rencana berikutnya sepertinya saya akan lebih teliti setiap kejadian yang memang lebih logis untuk sebuah kematian. Atau mungkin ada kalanya kematian yang memang tidak bisa dinalar untuk sesekali mengingatkan manusia bahwa kehidupan di dunia pasti berakhir dengan kematian.

JIBRIL

Baik laporan diterima. Selanjutnya, Mikail?

MIKAIL

Masih dalam usaha mengubah paradigma bahwa rezeki bukan hanya tentang uang. Manusia sekarang juga terlalu aneh dalam berdoa. meminta serba instan. Tuhan juga terlalu baik. Sehingga saya jadi bingung melayani manusia yang tidak pantas namun Tuhan selalu ingin memberinya.

Masalah yang timbul adalah ke-iri-an di antara mereka. Menyimpulkan bahwa yang begitu dekat dengan Tuhan tidak mesti lebih dalam mendapatkan rezeki yang mereka kategorikan dalam bentuk kekayaan atau uang.

NAKIR

Bukankah menurunkan hujan juga termasuk tugas kakak?

MIKAIL

Jelas. Semua berkah dari alam atau manusia itu sendiri adalah tugasku. Namun sayangnya, rezeki di luar kuasa individu manusia tidak disyukuri namun malah dibenci. Tingkat ikatan sosial mereka kurang kuat. Tidak ada simpati dan empati. Mereka seperti patung yang tidak punya hati nurani.

ATID

Kok ikatan sosial? Hubungannya apa?

MIKAIL

Hujan atau kemarau itu untuk umat. Sehingga kalau yang satu merasa dirugikan masih ada banyak yang diuntungkan. Mereka yang bertani, hewan di sungai, dan segala hal yang dulu diharapkan ketika kemarau. Kan tidak mungkin saya menurunkan hujan hanya untuk satu orang. Mukjizat juga tidak segila itu.

IZRAIL

Jangan bawa-bawa mukjizat. Itu tugas Jibril yang sudah selesai.

JIBRIL

Heh, Kamu menyindir saya?

IZRAIL

Jadi yang dituakan tidak boleh mudah tersinggung. Pemimpin malaikat berbeda dengan pemimpin partai atau organisasi yang tujuannya untuk terkenal dan dipandang berlebih karena kecakapannya memimpin. Jadi pemimpin tidak boleh jumawa menjadi terhormat dan sungkan menerima masukan. Pemimpin itu mensejahterakan, bukan berharap disejahterakan.

MIKAIL

Sudah? Baiklah saya lanjutkan. Jadi dalam catatan saya. Rezeki yang paling sering dilupakan adalah kesehatan dan yang paling diingat adalah besaran gaji. Demikian laporan saya. Mungkin ada yang ditanyakan?

Kalau tidak saya cukupkan sekian.

 

Ketika Mungkar dan Nakir hendak menyampaikan laporan, Ridwan muncul membawakan beberapa kresek berisi buah khuldi.

RIDWAN

Selamat sore, maaf terlambat.

JIBRIL

Darimana kamu? Sudah bosan menjadi malaikat?

MIKAIL

Tugas kita masing-masing Wan, saat ini mungkin kamu jenuh. Namun setelah dunia hancur. Kami ganti yang akan merasakan keboosanan seperti apa yang kamu rasakan. Di akherat kamu enak, setiap saat bisa mendapatkan tugas dari manusia yang sudah terhisab dosanya di neraka. Nah aku? Izrofil? Izroil? Mungkar Nakir? Jadi saya harap kamu bisa lebih dewasa.

IZROIL

Tidak apa-apa Wan. Sesekali malaikat juga butuh piknik

RIDWAN

Sekali lagi mohon maaf. Saya tadi hanya ingin menemui beberapa nabi di surga yang sudah mulai gelisah dengan umatnya. Mereka merasa menyesal karena tidak bisa menyampaikan amanah yang diberikan Tuhan. Saya ke sana mencoba mendengar keluh kesah mereka yang nanti akan saya sampaikan pada rapat kali ini.

MALIK

Seharusnya dipahami dulu maksud setiap malaikat. Masak malaikat mau disamakan seperti manusia yang selalu mengambil kesimpulan tanpa diketahui kebenarannya? Kita bukan makhluk sumbu pendek.

IZROFIL

Menjadi malaikat harus lebih bijaksana. Kita sudah menadapat image makhluk paling suci. Bukan malah berdebat. Jangan mengingkari bahwa kita ini makhluk yang tidak bernafsu.

JIBRIL

Baik. Saya tidak akan memperpajang perdebatan. Silakan duduk. Dan saya harap tidak diulangi lagi hal yang demikian tanpa ijin sebelumnya.

RIDWAN

Baik kak. Ini saya membawa oleh-oleh dari surga.

ATID

Apa? Buah khuldi ya?

JIBRIL

Selanjutnya? Izrafil?

IZRAFIL

Ha? Nihil

JIBRIL

Ridwan?

RIDWAN

Nihil

IZRAIL

Katanya mau menyampaikan keluh kesah nabi? Kamu jadi malaikat jangan plin-plan

MUNGKAR

PHP

NAKIR

Pemberi Harapan Palsu

RIDWAN

Saya pikir bahasan demikian tidak etis disampaikan dalam rapat rutin. Tapi jika memang menghendaki saya akan sampaikan.

JIBRIL

Kalau yang lain menginginkan, lebih baik disampaikan sekalian.

RIDWAN

Tadi nabi berkumpul di bawah pohon khuldi. Mereka heran dengan umat yang katanya ada pestas seks di surga. Kemudian saling menghujat dan menuduh di antara para nabi. Surga begitu luas untuk menampung seluruh manusia di dunia. Sedangkan mereka masih sibuk memperselisihkan tentang siapa penghuni surga. Mengakui surga sebagai pemiliknya masing-masing.

JIBRIL

Bukan berarti mereka tidak ada yang tinggal di neraka kan?

RIDWAN

Hanya untuk mereka yang tidak mempercayai kekuasaan Tuhan, adanya surga neraka dan tidak mencintai Nabi

JIBRIL

Menarik. Bisa kita obrolkan lebih lanjut dilain waktu. Selanjutnya, Malik?

MALIK

Nihil

JIBRIL

Raqib?

RAQIB

Seperti yang diperdebatkan sebelumnya. Tugas saya semakin lama semakin sedikit seiring manusia yang lebih banyak melakukan keburukan daripada kebaikan.

Pengaruh kuat tuan Azazil sepertinya sudah membelunggu kehidupan manusia sampai kedatangan Dajjal.

ATID

Saya merasa ....

JIBRIL

Diam. Biarkan Raqib melanjutkan!

RAQIB

Manusia terlalu bodoh bersembunyi untuk maksiat, padahal saya tahu. Manusia terlalu tolol berbohong dengan dasar agama, padahal saya juga tahu. Yang paling konyol adalah manusia bersikap baik hanya untuk terlihat baik di hadapan orang lain. Sedangkan di hadapan Tuhan ia sering mengacau keimanannya sendiri.

Saya kira begitu dulu atau mungkin ada yang ditanyakan?

MALIK

Mendengar kasak-kusuk, bukankah sekarang manusia sudah mulai banyak yang melakukan dakwah?

RAQIB

Yang terlihat? Sayangnya tidak demikian dalam catatan saya. Banyak dari mereka yang tertipu dengan fenomena tersebut. Atau mungkin dalam laporan Atid bisa lebih jelas. Setiap catatan juga selalu saya berikan kepada kakak Izrail dan juga Munkar Nakir. Sekiranya bisa mendapat kejelasan di alam kubur.

JIBRIL

Terimakasih. Selanjutnya? Atid?

ATID

Kebalikan dari Raqib. Terimakasih

MIKAIL

Masak malaikat tersinggung? marah? Sampaikan yang lebih berpendidikan lah. Seperti manusia yang bertitle sarjana.

JIBRIL

Atid, jika tidak berkehendak dengan penyampaian saat rapat. Saya mohon maaf. Jadi hendaklah lebih bijaksana dan profesional dalam menyampaikan laporan. Ingat, malaikat itu makhluk pilihan.

ATID

Memang hanya demikian yang dapat saya sampaikan. Kalau Raqib semakin sedikit catatan amal, saya semakin bertambah catatan amal. Meski sekarang agak lebih susah mencari detail catatan manusia. Saking banyaknya yang berpura-pura berkelakuan dari yang baik menjadi buruk atau buruk menjadi baik. Untung ada aplikasi dari Tuhan untuk menganalisis hati manusia. Minimal lebih meringankan tugas kami.

JIBRIL

Oke, laporan diterima. Rencana berikutnya?

ATID

Kami sering berkonsultasi dengan Raqib. Bagaimana perlakuan terhadap amal yang kecil? Apakah dimasukan dalam catatan atau diabaikan? Minimal untuk menghemat buku catatan dan meringankan tugas kami.

JIBRIL

Jangan. Semua tetap harus dicatat. Itu perintah Tuhan. Biarkan manusia benar-benar peka dan lebih berhati-hati dalam setiap melakukan perilaku atau perkataan.

ATID

Kalau begitu. Saya cukupkan.

JIBRIL

Terakhir, kembar Munkar Nakir?

MUNKAR dan NAKIR

Baikalah, aku dulu

IZRAIL

Satu-satu. Bikin pusing!

MUNKAR dan NAKIR

Ya sudah kamu dulu

IZRAIL

Satu-satu!!

MIKAIL

Lebih baik Munkar dulu. Sesuatu harus dimulai dari yang baik bukan?

ATID

Maksud kamu menuduh Nakir malaikat buruk?

MIKAIL

Bukan begitu. Berdasarkan tugasnya kan Mungkar menanyai hal yang baik sedangkan Nakir bertanya mengenai hal yang buruk.

MALIK

Jangan begitu. Kesannya, Nakir dan Atid termasuk orang yang buruk berdasarkan tugas yang kami emban. Itu namanya diskriminasi tugas.

JIBRIL

Ya salam, hanya masalah seperti itu saja diributkan

ATID

Maaf kak, ini harga diri. Memang berucap itu gampang. Tapi harus dipikir. Lebih bermanfaat atau menimbulkan mudharat.

MIKAIL

Ya sudah saya mohon maaf.

NAKIR

Hanya maaf? Semudah itu menyelesaikan sebuah masalah yang sudah kamu buat?

JIBRIL

Sudah, sudah, sudah. Mungkar Silakan sampaikan laporanmu.

MUNKAR

Baiklah saya dulu. Hampir rata-rata mereka yang menjalankan syariat bisa lancar menjawab semua pertanyaan. Sehingga seperti yang sudah Tuhan janjikan. Kami menyiapkan kebahagian kubur bagi mereka. Hari ini saya juga menemui beberapa manusia aneh. Tidak pernah ibadah namun bisa lancar menjawab pertanyaan kubur. Setelah saya cocokan dengan catatan Raqib dan Atid ternyata dia termasuk manusia yang zuhud kepada Tuhan. Dan itu sudah di luar logika tentang syariat.

NAKIR

Kalau dalam laporan saya. Hari ini menemui banyak manusia yang semakin banyak mengalami siksa kubur. Ada juga manusia yang terlalu ingin mengetahui sisi alam kubur dengan menaruh kamera serta microfon di dalam liang kubur. Sesekali digoda oleh tetangga jin dengan adegan seolah alam kubur yang begitu mencekam. Minimal bisa membantu menyadarkan manusia untuk lebih menghayati lagi tentang siksa kubur.

RIDWAN

Pernah menyinggung soal surga atau neraka?

MUNKAR dan NAKIR

Beberapa...

MUNKAR

Beberapa ada yang merindukan kebahagian di surga untuk segera berharap ketemu nabi dan Tuhan.

NAKIR

Beberapa yang lain ingin musnah dan tidak ada lagi di dunia. Namun mereka harus pasrah kalau mereka akan disiksa selamanya. Termasuk di neraka kelak.

JIBRIL

Ada masalah mengenai kondisi alam barzah?

MUNKAR dan NAKIR

Sementara tidak!

JIBRIL

Baiklah kalau begitu. Karena hari menjelang maghrib. Silakan menjalankan tugas masing-masing. Semoga dalam menjalankan tugas kita diberikan kelancaran.

Salam!!

Mereka saling pergi meninggalkan ruangan dengan perilaku yang mencerminkan tugas mereka masing-masing. Jibril masih diam di ruangan. Sendiri.

JIBRIL

Andai saja ada kesempatan malaikat menjadi manusia .....

 

 

                            ENDING

Klaten, 2016

Contac Person Penulis

082138852912

Jokoyuliyanto38@gmail.com

Sekretariat Teater Gadhang UNS Solo

 

calendar
05 Oct 2021 07:40
view
168
wisataliterasi
Wanglu, Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Indonesia
idle liked
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
close
instagram
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
close
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh:
example ig