Hai orang-orang di gorong-gorong
Jangan bengong melihat orang-orang songong
Bicara di mimbar kosong
Nada memekik dangkal dan melolong
Hai orang-orang di bangku kosong
Jangan bengong kami meminta tolong
Panggung maya diisi orang-orang sombong
Berbohong ayat untuk memenuhi kantong
Hambamu menjerit, santrimu bercekit, umatmu terhimpit
Di kerongkongan, suara serak mohon bantuan
Tangan menengadah di hadapan para bedebah
Membinasakan sumpah dengan sampah serapah
Pendasi membui polisi
Presiden menyewa sinden
Ulama berilmu domba
Jamaah berkilah lelah
Rakyat berebut pangkat
Media alat mencari surga
Suara menggema di dalam tong
Nyaring membising kuping
Mancakar lantas berkelakar
Beradu bermain gundu
Muka berubah-ubah
Bicara setengah-setengah
Berdebat, jangan berdebat
Diskusi, mereka terbirit lari
Tak mau membaca, tak mampu menulis, ngomong bak orator kemerdekaan
Melebur kata-kata, membungkam suara-suara, menikam nalar kritis janji manis
Memawarkan damai
Menjanjikan surga
Meneror bom kebodohan
Memiskinkan ilmu, meniadakan pengetahuan
Hai orang-orang yang bertapa di goa rong
Keluarlah, lalu ngomong
Klaten, Desember 2020