Menjelang malam jatuh menimpa seisi kota
Ku temukan dirimu muram menghadap keluar jendela
Ada kenangan-kenangan dan keinginan-keinginan
menempel di kepalamu
Katamu masa lalu adalah hantu
yang menganggu tidurmu
Sampai-sampai kau mulai lupa hitungan waktu
Sekarang sudah pukul berapa ?
Kau tahu, aku mau jadi lampu redup
yang sibuk menyanyikan lagu nina bobo hingga matamu mulai sayup
Atau jadi televisi yang sengaja kau biarkan bicara sendiri
menemanimu menangis seorang diri.
Atau mungkin jadi selimut
yang cemburu saat kau memeluk dirimu sendiri.
Aku mau jadi apa saja
yang mengingatkanmu bahwa kau tidak pernah
benar-benar sendiri
dan sepi hanyalah
bait-bait puisi yang fiksi