Sebuah kecup manis seorang ibu di satu pagi membangunkan pangeran kecilnya yang pada hari itu sudah tidak anak-anak lagi. Dengan perlahan kedua mata pangeran kecil yang sudah tidak anak-anak lagi itu mulai terbit menyusul matahari. Meski masih sedikit temaram, ia mencoba mengangkat kepala dan mendudukkan tubuhnya.
“Selamat ulang tahun, anakku.”
Disertai pelukan hangat dari perempuan yang terduduk di ranjang rumah sakit, pangeran kecil mendengar kalimat yang tak pernah didengarnya. Ucapan sederhana yang menjadi kado terindah di hari lahirnya. Ibu yang selalu sibuk bekerja di rumah sakit dan sekarang terbaring lemah di dalamnya, ayah yang gugur di medan perang saat istrinya berperang antara hidup dan mati.
Sinar mentari memecah ventilasi, menembus kaca jendela menghantam wajah seorang pemuda pada satu pagi di hari istimewanya, mungkin. Suara pemberitahuan pesan singkat ponsel, membangunkannya dari mimpi kenangan masa lalu, pertama dan terakhir kalinya terjadi. Dibukanya pesan itu.
“Selamat ulang tahun, kak. Aku masih di rumah sakit. Nanti berangkat bareng apa sendiri ke makam ibu?”
.