Museum Multatuli. Museum itu menyimpan banyak data tentang masa penjajahan yang dimulai dari arah barat. Museum ini terletak di Kec. Rangkasbitung, Kab. Lebak Prov. Banten. Tentu Rangkasbitung menjadi tempat pertama yang disinggahi oleh seorang penulis asal Belanda yang bernama Edward Douwes Dekker (Multatuli). bahkan, Multatuli juga pernah berpidato di hadapan para bupati tentang betapa miskinnya daerah Rangkasbitung pada saat itu.
Di Museum Multatuli, terdapat banyak simpanan rempah-rempah seperti lada, kopi, dll. Disana juga terdapat replika Prasasti Cidanghiang. Namun, yang terpeting dari semua koleksi yang ada di sana adalah sebuah Roman (Novel) yang ditulis langsung oleh Multatuli yang berjudul Max Havelaar.
Max Havelar adalah sebuah Roman yang berisi tentang kritik para penjajah yang menyiksa kejam para pribumi terutama siksaan para penjajah kepada orang Banda.
Dalam buku berjudul Teh & Penghianat karya Iksana Banu, orang-orang Banda tidak memiliki seorang raja. Oleh karena itu, Belanda bisa dengan sangat mudah menangkap orang Banda untuk dijadikan budak dan membawa mereka ke Banten dan Kerajaan Mataram Islam.