Pada hitamku, kau tuangkan putihmu
hingga menjadi abu-abu
pada jalan gelapku
kau ciptakan tumbelr warna-warni bak pasar malam
Di kota mati
kau memplester lukaku cukup tebal
sampai perihku tak terasa lagi
berjuta detik penuh dengan jejak hampir seluruh jalan
aku fikir kita akan memenuhi jalan ini dengan jejak kenangan bersamamu
ternyata salah..
kau bahkan menyayat lukaku hingga pangkal ekor
lebih sadis dari yang kemarin
mengapa ini terasa lebih menyakitkan? kau menghilang
bagaimana aku menyembuhkannya ? kau acuh
tidakkah bahagia berpihak padaku ?
aku akan berhati-hati jika aku tau itu lebih dulu