Dialog Hujan II
Cerpen
Kutipan Cerpen Dialog Hujan II
Karya katarenjana
Baca selengkapnya di Penakota.id
Sore ini hujan kembali menyentuh ku dengan mesra dan membiarkan semesta cemburu bisu menyaksikan. Bersenandung merdu di telinga ku dan membelai lembut penciuman ku. Bagiku tidak ada yang bisa menandingi bau wangi hujan yang jatuh ke bumi.

Aku terus berkendara ditemani rintiknya. Sesekali ku tengok orang-orang yang memutuskan berteduh di warung pinggir jalan. Mungkin mereka berpikir hujan itu menyakitkan, padahal tidak. Bagiku hujan itu sangat tabah. Hujan tak pernah bertanya hendak dijatuhkan kemana? Hujan hanya tau kalau ia datang untuk memberi rasa kepada tanah dan manusia.

Gemericik yang terdengar di sepanjang perjalanan pulang seperti menciptakan dialog antara aku dengan hujan.

“Hujan...~Apakah dia mengirim mu untuk ku? Tolong jangan datang lalu berubah menjadi rindu.” Aku berbisik kecil ditengah rintiknya.

Kau tau kenapa aku bicara seperti itu?
Dulu... ada seseorang yang berkata di bawah guyuran hujan

“Kalau kamu sedang sendiri lalu hujan menghampiri, itu berarti kiriman ku. Aku ingin hujan menyampaikan rindu ku saat kita jauh”

Aku tersadar dari lamunan semu. Tak terasa rupanya motor yang ku kendarai sendiri sudah sedikit lagi sampai rumah, tapi tampaknya hujan belum juga berniat untuk pamit. Yang seharusnya aku berbelok kanan untuk pulang, justru aku mengambil jalan untuk terus lurus. Aku tau harus pergi kemana sekarang. Kota hujan.

Bersambung...

(2018)
23 Dec 2018 09:15
194
Bogor, Jawa Barat
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: