Aku,

Aku bukanlah payung.

Tapi, ku coba melindungimu dari hujan

Menjagamu dari terik yang tak nyaman.

Aku,

Aku mungkin tak seindah gradasi pelangi.

Tapi, ku coba pancarkan warna.

Agar bias perbedaan ini lebih berwarna.

Dan jika kau bertanya siapa aku?.

Aku seperti gunung, gunung yang kokoh, kuat dan tinggi.

Tapi kupikir aku tak sehebat itu.

Dan jika belum kau temukan jawaban dari rasa penasaran yang membelenggu.

Mendekatlah,

Mendekatlah tepat disampingku.

Tatap lalu kenali aku.

Tak perlu kau pecahkan gelas biar ramai.

Tak perlu kau bertanya pada rumput yang bergoyang,

Atau berteriak pada ombak yang beriak.

Cukup antara kita berdua.

Hanya ada aku, kamu dan sepasang mata kita.

Dan perkenalkan aku.

Aku adalah pria tempatmu mengadu.

Aku adalah teman saat kau terbalut tangisan.

Aku adalah pecandu bagi senyumanmu.

Aku adalah penjaga harapan, harapan tentang menjadi aku,

Menjadi aku yang kembali terpilih jadi kekasih.

Dan perkenalkan aku.

Akulah kekasih, yang saat ini menjadi pemenang disaat hatimu banyak pemungut.