aku menapaki jalan pulang
risik gelisah daun di halaman
menyambut serta riuh kenangan
menghambur dalam pelukan
mataku melempar bayang
di segala penjuru ruang
detak jam dinding bergema
pertanda sepi masih panjang
dan pada detik yang baru
impresi bergegas mengungsi
sebelum ingatan bergerak tua
atau tersayat jadi rintihan puisi
di antara dinding hampa
lelaba menyulam jaring
dari segala serpihan masa
kanak-kanak yang tersuruk
sejauh apa surga hingga kau tak
lekas berlari mendengar lengking
suaraku atau berteriaklah sambil
menyepuh derai-derai airmataku
aku tiba di rumah, kau di mana?