untukmu,
sang pemilik:
purnama gagal terbit.
pesan memuai,
kau tumbuhkan ilalang,
tertuang rindu dalam wadah,
jangan kau gerus sisa-sisa lukanya.
pesan memuai,
sebab penantian,
jangan dikucilkan,
khawatir sebatas hal sejenak.
pesan memuai,
tolong dibaca,
ceritakan kepada rintik hujan—
dan merindulah.
pesan memuai,
dari rinduku yang kau semai,
dari bagian lain yang kau tuai.
pesan terus mamuai,
dan aku tidak tahu,
di hati yang mana purnama kandas terbitnya.
— kbinanto