Kutipan Puisi
Langit
Karya
keyakey
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Hai Langit!~~
Namamu langit kan?~
Ya! Kamu adalah langitku~~
Yang kadang kala menjadi biru~~
Kadang kala menjadi putih~
Dan kadang kala menjadi hitam~~
Tapi kamu adalah semuanya
~~
Biru ketika hari ingin berdamai dengan hembusan angin dan aku~
Putih ketika hari sedang bergurau dengan mentari dan aku~~
Hitam ketika tanah tengah merindu pada tetesan hujan darimu langit , ~juga tempat-tempat berteduh ikut merindu agar disinggahi aku~
~
Masih ingatkah kamu?~~
Akan dedaunan yang berayun lembut diatas bukit biru yang sering damaikan aku~
Akan angin yang berhambur menghempas helaian rambut yang malas kau potong itu?~
Akan senja yang sering kita nanti sambil menengok ke atas langit yang mulai menjingga itu?~
Akan bintang-bintang yang berkelip kemudian enyah lagi ditelan sang fajar?~
~
Akan arti bahwa segala sesuatu yang ada didunia ini hanya sebuah kefanaan?~~
Dedaunan berayun lembut kan menjadi fana dikala badai menerpanya~
~
Pun hembusan angin takkan selamanya akan terlihat indah ketika menghempas helaian rambutmu yang berkilauan itu?~
Ia bisa saja menjadi angin topan ketika manusia membuatnya murka~
~
Juga senja yang ditenggelamkan sang raja malam, ~
Juga bintang-bintang yang kan tertutup awan hitam, ~sungguh semuanya fana~
Oh sungguh Fana Langitku!~
~
Juga kamu yang secepatnya akan tumbuh dewasa,~ banyak berubah
Semuanya fana,~~ Oh Fana!~
Juga aku yang kan menjadi wanita tangguhmu, ~
Seorang wanita yang takkan berhenti mendoakan kamu~
~
Semoga kamu pun begitu..~
~~
Selamat bertemu di empat tarikh yang akan mendatang langitku~
~
Semoga sifat bodoh wanita ini juga akan fana,~~seperti katamu~
Fana! Oh Fanalah..~~
~
-Senin, Menengok langit
Unduh teks untuk IG story