Kutipan Puisi
Nyanyian Saudara
Karya
keyakey
Baca selengkapnya di
Penakota.id
Ia terbakar terik...~~
Diantara puing-puing bergelimang darah~
Lalu ia meronta,~ menapaki hamparan gurun kelompang~
~
Ia pun merintih~
Menangis darah seorang diri~~
Pilu isakannya teredam dentuman bom~
Dengan amarah yang diredam aroma syahid~~
Gulungan ombak asap hitam seketika mengepul diatas cakrawala~
Bau anyir darah~, air mata~, dan zat mematikan beradu menjadi satu~
Meringkus tempat tinggalmu,~ saudaraku
~
Kau berteriak! ~~
Tak peduli dengan runtuhan puing yang kian menghujanimu~
Namun mayangda mengumpat tidak tahu menahu~
Disaat yang lain tertawa~
Kau menangis pilu~
Disaat yang lain dijamu madu~
Kau tergelepak pasrah,~ dijamu Iblis berwujud manusia~
~
Mayangda bersorak sorai ~
Berhaha hihi mengkampanyekam Hak Kemanusiaan bla bla bla~
Ya begitulah katanya~
Omong kosong yang dibungkus majas kemunafikan~
~
Hai Mayangda!~ sungguh bualanmu telah lama kedaluwarsa~
Membusuk dalam ketamakan~
Terhanyut dalam kubangan politik setan~
~
Oh Saudaraku, ~
Bersabarlah dengan jiwa sucimu~
Hingga Jannah menjemputmu~
~
Oh saudaraku,~
Andai tangan ini dapat merengkuhmu~
Ku ingin kau menangis di pundakku ~~
Bagilah deritamu..
-Aku,~~Si payah-
Unduh teks untuk IG story