Ku lantunkan doa di setiap hambus nafas,
Namun ragaku masih seperti ampas,
Dan jiwakupun terasa seperti kapas,
Terbawa angin lajang Yang buas,

Ku nyanyikan tangisku dalam lagu tawa,
Berharap seakan senduku dapat ku lupa,
Kinipun hatiku semakin tak kuasa,
Entah mengapa lidahku tak dapat merasa,

Sekali ku bandingkan tawar dan asin,
Dan sesekali ku ukur dalam lautan,
Akupun semakain tak paham dasaran,
Akhirnya akupun iri pada buas lautan,

Siluet begitu ambigu,
Seperti jiwaku yang terbelenggu,
Dalam ragaku yang begitu lugu,
Senjapun kini membuatku termangu,

Sedih, sendu, malu, Dan air mataku,
Semua kini menjadi satu,
Terpendam begitu dalam di sukmaku,
Kini ku tinggal berharap kuasa dari MU