Udara kini tak bersahabat
Namun rindu semakin pekat
Apa daya doa tak lagi melekat
Eh air mata pun makin berat
Awal akan berakhir
Teknologi makin mutakhir
Nyatanya sendu tetap mengalir
Puisi juga tak lagi bersyair
Kecil dekil terkucil
Tersudut di ujung akal
Menangis mengais amal
Waktu menunggu awal ritual
Tangan mengatung canggung
Dengan dompet yang mepet
Menari diatas bara yang gila
Bersimpuh memeluk surga yang fana
Kasihan mereka yang menerka dosa
Bertahan dengan muka murka
Semua tak pernah bermula
Berdiam disana dengan harapan hampa
Dewa hantu atau dirimu
Yang pastinya akan tahu semua itu
Pergi dari nafsu yang ambigu
Berdamai dengan janji yang semu
Sudah sudahi mimpi ini
Tolong hapus air mata di pipi
Itu membuatku semakin iri
Kini kembalilah yang dulu kukenali