Eufoni gerimis mengganggu inginku~
Kian larut, aku semakin bereuforia denganmu sang gerimis~
Tak pernah sekalipun aku memalingkan wajah~
Rerintikkan gerimis mu berkudeta menepiskan hangat di rasa~
Angin pun terasa makin dingin seolah ingin ikut membekukan kenangan agar tidak hilang dari ingatan.~
Ketahuilah Sang penikmat gerimis malam
Menanti reda dinginnya tangisan sepi~
Ketika hati berbicara~
Sabdakan semua perasaan~
Bagaimana mata menghentikan gerimis~
Jika mendung selalu siap menyimpan tangis,~
Bahwa Kita adalah bangkai ingatan.~
~
📝Khofifa Nurul Magfirah Maspeke
Gorontalo, 29 april 2018 [19:19 pm]