denyit sandaran bangku sebagai awal perjalanan
angin dari jendela yang terbuka memeluk lembut
suara kunto aji mengawang di langit-langit
pikiranku mati rasa, perasaanku mengeras.
tak perlu dicari selembaran itu muncul,
warnanya luntur, di dalamnya senyap.
di dunia nyata aku tak sendirian.
di tanah kelahiran semua di sembunyikan.
senyuman-senyumannya tak mengatakan apa-apa
Impiannya bisa digapai kapan-kapan
pembicaraannya tak mengarah kemana-mana
menyadari dia bukan siapa-siapa.
~
Di akhir perjalanan sandaran bangku sudah tak cukup kuat
angin gersang memintaku tuk kembali
semua sorai membuatku menatap langit
dengan wajah datar ia berkata "Semangat".
~
03/14/2020