Jiwa berhenti dan menyeringai... betapa sakitnya mereka!
separuh ngeri dan setengah konyol;
sebelah manusia, sebelah patung; sang somnambulis,
berkejaplah sepasang bola mata gaib yang hapal jalan kemana pulang.
dan siapa yang tahu apa yang mereka lihat di sana; di atas langit,
pandangan mati menuju jauh, memfokuskan awan kelam,
tengkorak mereka yang keberatan jarang tertunduk -
Bumi bukanlah tempat untuk bermimpi.
Mereka mengarungi malam yang pekat pasti dan tak henti
serupa dengan hakikat sunyi.
selubung gas kota menelan kita dalam tawa dan dusta,
mencari pelesiran baru, juga menjelangi dosa berikutnya
namun tersandung menembus cahaya
aku bertanya-tanya apa yang si buta cari di luas angkasa?