Aku masih mampu meninjau kamu
aku masih mampu meninjau kamu: gema
yang dapat diraba-raba lewat antena
kata-kata, di gigir bukit
perpisahan.
Wajahmu perlahan lindap
kala sekonyong-konyong
bias cemerlang seperti lampu
dalam diriku, tepat di titik
di mana yang paling getir dikatakan seseorang, tidak pernah.