Selamat bertemu lagi dengan hiruk-pikuk suara mesin-mesin ketik dan para pekerja yang berlalu-lalang tak jauh-jauh dari singgasanamu.
Siapa sangka—jika meja ini yang kemudian menjadi asal muasal lahirnya anak-anakmu; hasil dari pernikahan buah akal dan jemarimu.
Menari-nari ia di atas mesin ketik hingga lahirlah sebuah karya manis yang detik ini dapat semua manusia membacanya.
Oh, barangkali meja ini juga menjadi tempatmu merebahkan sebagian pundakmu akibat letih yang berkepanjangan. Sekaligus menyerap tetesan keringat dan air matamu yang siang itu tak kuasa mendengar dialog-dialog kekhawatiran di kepala.
Bila boleh aku berkata, ~
“Jangan khawatir.” ~
Akan ada sore yang menjemputmu pulang dan bertemu tujuan yang sebenar-benarnya; yaitu rumah.
———
(krn)