Hidup ini adalah kesempatan, kesempatan untuk berkarya, bertumbuh, dan berkelana. Berbagai pilihan tergelar bebas di atas meja untuk kita pilih. Tapi bagaimana kalau bukan "kita" yang memilih? Pilihan hidup kita di tangan orang lain... Terdengar sedih bukan? Tapi itulah yang terjadi. Banyak orang tua dan wali sekarang yang suka untuk mengekang dan "sok-sok" memilih pilihan sang anak. Tidak salah sih sebenarnya karena mereka menginginkan yang terbaik bagi si buah hati. Tetapi mereka harus tau bahwa sebenarnya mereka membesarkan anak untuk tinggal sendiri dan hidup mandiri. Bukan untuk dikekang. Anak bukanlah boneka yang dibuat demi kesenangan dan menggapai mimpi mereka yang tidak tercapai. Mereka seharusnya mengarahkan dan memimpin, bukan mengatur dan mendiktator,
Amsal 22:6
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
Seorang anak seharusnya menghormati orang tuanya dan mematuhi mereka. Orang tua seharusnya mendengarkan opini anak mereka, menasehati, membimbing, dan megarahkan. Bukannya dibentak dan dimaki. Sebuah sistem mutualisme dipenuhi dengan kasih dan rasa hormat. Begitulah seharusnya.