Awalnya aku kira semua akan berjalan dengan mulus, sedangkan ini adalah kebalikannya. Jadi di awali dengan pilihan mau atau tidak, diantara pilihan ini, kita harus bener-bener memikirkannya karena ini adalah jalan hidup kita dikedepannya. Mungkin untuk beberapa orang ini adalah hal sepele, di karenakan kita masih muda, dan punya banyak waktu, tapi ya menurut saya waktu ini berjalan dengan cepat. Pilihan yang kita jalani ini adalah untuk masa depan kita, dan dengan kalian yang menganggap hal ini ringan, kedepannya kalian akan menyesal. Ada dimana seseorang ini ditawarkan untuk di sekolahkan di luar negeri, tentu dia senang, tetapi itu dalam bahasa asing yang dia belom pelajari. Dengan begitu dia disuruh belajar bahasa asing tersebut dan mengikuti les bahasa. Tetapi dengan keluarganya yang tidak supportive, dia merasa malas dan tidak ada motivasi untuk belajar lagi. Jadi dengan itu dia belajar dengan jangka waktu yang sangat lama dan juga lelet. Karena dia melakukan hal ceroboh ini, tentu dia dimarahi oleh ibunya karena ia bermalas-malasan dan juga menghabiskan duit mereka untuk biaya les anak itu. Tiap hari dia dimarahi oleh ibunya dan bapanya karena dia tidak berterima kasih atas kerja keras mereka, akhirnya dia lelah dan putus asa. Mulai dari situ ia sadar, bahwa selain orang tua dia yang selalu bantu, ada juga Tuhan yang akan dan selalu membantu kita. Yesaya 40:29 "Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya."

Saat itu, dia mulai berdoa dan mulai lagi karena dia tidak mau menghabiskan waktunya penuh dengan penyesalan yang ia buat. Jadi dalam beberapa minggu itu, dia semangat untuk belajar bahasa tersebut, dan dia tidak menyerah sampai dia mencari kelas online untuk bahasa itu. beberapa bulan lewat, dan ya masih ada progress mengerti dalam beberapa kata dan kalimat dalam bahasa itu, disaat dia sadar bahwa dia mulai mengerti apa yang dia baca, dia merasa senang dan terasa seperti dia mulai berkembang dalam bahasa tersebut karena waktu yang dia habisi tidak tersia-siakan. Beberapa waktu kemudian lagi, dia mulai mengerti sedikit demi sedikit kalimat yang dia baca, tetapi waktu sudah mau habis, sudah mau naik kelas 2 SMA dan untuk dia bersekolah di luar negeri, ia harus mulai dari kelas 1 SMA, supaya 2 tahun diluar, langsung naik ke kelas 11, lompat kelas gitu konsepnya. Saat dia sadar dia mulai panik dan kebingungan, karena dia tidak mau lagi merasa menyesal, dia tidak memikirkan itu lagi dan lanjut saja dengan belajar. Saat sudah waktu yang pas akhirnya dia beranikan diri untuk maju dan berkata " ibu, saya percaya dan saya ingin pergi pada kenaikan kelas 2 SMA " dengan spontan ibu menjawab " kamu telat, dan tidak bisa kamu seenaknya masuk pas kelas 2 SMA, disana kamu boleh masuk saat kamu masih kelas 10, jadi kamu gabisa pergi. " disitu anak tersebut drop, dia tidak menyangka bahwa ini adalah kedua kalinya dia gagal dan menyesal dalam hal yang besar karena ini adalah pilihan jalan hidup dia, dia seringkali bertanya kenapa dan memberinya kesempatan untuk kali ini, jawabannya tetap tidak. " Semua berakhir, gaada kesempatan lagi, ga akan ada lagi kesempatan ini di masa depan " bergumam si anak itu. Tapi tiba-tiba ibunya bicara, dan ia terkejut sampe dia kira dia sedang bermimpi, " ya gabisa pas kelas 2 SMA, tapi pasti pas kuliah bisa, jadi tenang aja. " disitu dia hampir nangis, tapi dia tahan, dengan senang hati dia mulai bersemangat lagi, karena jika semuanya telah berakhir, dia akan merasa bahwa dia adalah beban dan dia gaada jalan hidup lain, mungkin ada tapi bukan apa yang dia mau. Pada intinya, kita semua harus berani dan punya keinginan untuk masa depan kita.

1 Petrus 5:7 " serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab ia yang memelihara kamu. " Sekian dan terima kasih.