Pulang
Cerpen
Kutipan Cerpen Pulang
Karya linanurdianael
Baca selengkapnya di Penakota.id
Kala itu aku melihatnya tengah mengusap-usap luka di lututnya. Tidak besar, hanya goresan kecil akibat jatuh dari sepeda. Namun raut wajahnya menampakkan jelas rasa sakitnya. Seolah luka kecil itu masalah besar dalam hidupnya.

Kala itu, ingin ku menghampirinya, mengalungkan tanganku pada bahunya.

"Dek, itu hanya luka kecil. Kelak dunia akan menyuguhkan luka-luka yang lebih besar dan lebih sakit rasanya. Mirisnya, luka itu bersembunyi dari penglihatan manusia lain, dan hanya Allah dan diri sendiri yang bisa melihatnya."

Sayangnya, ku tak sempat berkata demikian.~

Aku terlalu masa bodoh dengan momentum seperti itu. Toh itu bukan hal yang penting. Anak umur lima tahun mana mengerti masalah seperti itu, dunia dan segala kekejamannya.

Aku ingat kala itu. Aku ingin mengabaikan intuisiku. Aku selalu benci saat suara lembut itu mulai menggema di penjuru otakku.

Oh, diamlah. Aku tahu, sungguh aku tahu. Kau tak perlu mengatakannya berulang kali. Aku tahu kamu hampir selalu benar. Tapi ku mohon diamlah kali ini. Aku tak mau mendengar kebenaran itu.

"Mbak, Adek mau pulang. Tapi Adek takut sendirian. Di sana gelap, Mbak."

Suara itu lembut, tapi sungguh itu mampu merobohkan dinding pertahananku. Bukan, itu bukan suara intuisiku yang saat itu sedang ku benci, tapi suara Adikku.

Oh, sayang. Ingin ku memeluk dirimu kala itu. Erat seerat-eratnya hingga Izrail segan untuk menjemputmu. Tapi ku tak bisa. Lagi pula, bisa apa aku? Yang hanya bisa ku lakukan hanya menyalahkan intuisiku. Terus menerus hingga ku menyesal karena menjalin pertemanan terlalu erat dengannya.

Namun kini kau tak perlu takut, Dek. Kemarin Mbak lihat senyum merekah di wajahmu. Walau detak tak lagi bergema di jantungmu, darah bercecer di sekujur tubuhmu, hingga sebagian menciprati pipimu, kamu tetap tersenyum.

Kala itu Mbak tahu, Dek. Kamu menemukan jalan pulang yang indah. Ketakutanmu dulu sudah hilang sekejap mata. Justru kini Mbak yang takut, Dek. Takut menapaki jalan pulang yang digadang-gadang begitu menyeramkan. Takut Mbak tidak bisa bertemu denganmu di sana.
27 Nov 2018 20:42
122
Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh: