oranment
play icon
Menyoal Perpisahan part 1
Cerpen
Kutipan Cerpen Menyoal Perpisahan part 1
Karya lohkoksayang
Baca selengkapnya di Penakota.id

Tidak ada yang patut disalah-salahkan atas segala yang telah terjadi. Termasuk Tuhan.

_______

~ Menyoal tentang perpisahan. Aku yakin, apapun alasannya tidak ada yang baik baik saja saat berpisah. Semanis apapun kata-katanya. Bahkan semua alasan menjadi begitu Klise. Entahlah logika kita yang mendadak mati, atau memang kita yang bodoh.


~ Nanti selepas ucapan selamat tinggal, kita harus benar-benar sendirian untuk mengemas dan merapikan jutaan kenangan yang berserak dimana-mana. Di pojok ruangan, di kedai kopi, di jalanan, di atas meja kerja, di sebuah bingkai foto, alunan lagu, buku catatan, note book, film, mall, bioskop, gerimis hujan, suara angin, kicau burung, gemercik air, bintang, hamparan langit, fajar dan senja, aroma wangi, makanan, warna, angka-angka dan jutaan lagi kata yang terbalut makna sebuah cerita. Memang, waktu akan terbang pergi, namun apakah memori akan begitu mudah?


~Lantas siapa yang salah?

Apakah kita yang sudah lancang membuat cerita, dan kita pula yang mengakhiri?

~Ahhh, meskipun satu yang berniat pergi apakah setengah dari pasangan itu mampu menahan hati yang ingin pergi?

~ Atau, apakah ini salah Tuhan, yang sudah membuat takdir sedemikian rupa?


~ Aku jengah rasanya. Lelah harus mencari siapa yang salah.


~ Aku perlu menepi, memastikan aku tidak dirusuhi oleh perasaan sendiri yang gelap karena ketidakterimaan atas perpisaha.


~Perjalanan menepi itu berhenti pada sebuah makna, perpisahan sakit karena memang kita yang melabeli sebuah perpisahan menyakitkan. Percaya tidak percaya kita sudah melakukan itu. Tentang salah siapa, tidak ada yang patut disalah-salahkan.


~ Pertemuan kita akan membawa pada makna berpisah, dan itu keniscaayan. Sebab yang _abadan_ itu hanya Tuhan. Kita hanya diadakan oleh yang Maha Ada, atau bahkan sebenarnya kita hanya seolah - olah ada saja.


~Kita, dalam urusan cinta, cobalah untuk mendidik siap berpisah sebelum memutuskan bertemu. Sebab perjalanannya akan selalu begitu.

~ Pertemuan kita adalah sebuah materi, proses sadar dan melanjutkan pada sebuah hubungan pertemanan atau perkekasihan adalah energi, sedangkan hasil dari segala itu adalah cahaya yang akan menjadi nurr perjalanan kita.

~ Namun tidak semua mampu menjadikan itu sebuah cahaya, bahkan sebagian hanya berhenti pada tingkatan materi.

~Pun sama dengan proses berpisah, jika kita mampu menjadikan perpisahan adalah sebuah cahaya yang akan membawa terang hidup kita, kita akan baik baik saja, jangan justru menghabiskan energi itu menjadi sebuah pendaran kepekatan yang menggelapkan perjalanan jiwa kita.


~Toh, sekali lagi tidak ada yang abadi dalam diri kita, kecuali _nurrussamwati wal ardh, Allah_

calendar
16 May 2019 10:35
view
68
wisataliterasi
Jalan Beringin, Tambakrejo Kidul, Tambakrejo, Gurah, Kediri, Jawa Timur 64181, Indonesia
idle liked
1 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
close
instagram
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
close
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh:
example ig