Hal yang paling membahagiakan di tahun ini adalah dipertemukan dengan seseorang yang kucintai dan juga mencintaiku. Seseorang yang berhasil membuatku berdamai dengan segala bentuk kegagalanku di masa lalu. Seseorang yang menjelma malaikat yang dikirimkan Tuhan dalam hidupku; penawar untuk segala jenis rasa sakitku, jawaban dari segala pertanyaanku, dan wujud dari pengabulan seluruh doa-doaku.
Tulisan ini kurangkai untuk kekasihku, Manusia yang membawaku dari gelap menuju terang, Manusia yang mengajarkan aku caranya berdamai dengan ketetapan Tuhan, Manusia yang membuatku paham ternyata beriringan dengan orang yang tepat memang bisa menjadikan kita lengkap.
Kamu memang bukan cinta pertamaku, tapi aku selalu memohon pada Tuhan semoga kelak kamu yang akan menjadi cinta terakhirku. Banyak hal yang rasanya ingin aku sampaikan. Tentang betapa beruntungnya aku dipertemukan Tuhan denganmu, pun tentang betapa takutnya aku kehilanganmu dari sisiku. Dunia ini diisi dengan banyak sekali manusia, tapi hanya kamu yang bisa memahamiku dengan sebaik-baiknya cara. Mungkin banyak manusia yang mengaku bahwa mereka mencintaiku, tapi tak pernah ada yang seluas hatimu dalam menerima segala bentuk kekuranganku.
Aku sudah seringkali kehilangan orang-orang dari hidupku. Untuk kali ini saja, aku memohon pada Tuhan agar tak mengambilmu. Aku memang tidak sempurna, tapi izinkan aku belajar untuk menjadi pasangan yang kamu damba. Aku memang banyak kurangnya, tapi izinkan aku untuk terus jadi rumah tempatmu berbagi cerita. Dulu kupikir, aku enggak akan pernah bisa lagi ngerasain jatuh cinta. Dulu kupikir, cerita hidupku akan berakhir dengan banyak nestapa. Tapi semenjak aku punya kamu, aku jadi punya alasan lagi untuk menggelarkan senyuman. Ternyata Tuhan mengambil seseorang yang aku inginkan untuk menggantinya dengan seseorang yang aku butuhkan.
Terima kasih sudah bersedia menjadi manusia yang paling sabar dalam menghadapi segala bentuk ketakutanku karena lukaku di masa lalu,
Terima kasih sudah bersedia memeluk seluruh dukaku dan berusaha untuk menggantinya dengan warna kebahagiaan yang baru,
Terima kasih sudah bersedia kurepotkan setiap waktu dengan dalih aku butuh pundak untuk seluruh tangisanku,
Terima kasih sudah bersedia menyediakan sepasang lenganmu untuk menghadirkan pelukan yang hangatnya selalu berhasil menenangkanku.
Terimakasih, love