Hari-hari kian merontok dari kepalaku.
Tiap helainya tlah kusisipkan di bawah bantal; sebagian lainnya di sudut-sudut ruangan.
kemarin hari -- atau kiranya, beberapa puluh minggu lalu
ingatan tetap tertidur, walaupun tiada lagi ruang baginya untuk ranum.//
Kakimu tapal kuda malam itu; setiap apa-apa yang kudengar darinya, menimbulkan lubang menahun.
jemari saling memeluk, setelahnya bersedekap -- yang diiringi mata menuju bumi-
kemudian, aku memulai meminta, dari hal yang takkan pernah kumampu.
Lalu kau bilang "Ja sagen" bahwasannya kesedihan punya batas,
bahwasannya selepas tangis selalu ada tawa.
kau tahu seluruh hal klise untuk meredahkan segala nyeri, malam itu.
sampai kau lupa, bahwa setelah dirimu, takkan ada hal-hal yang sama.
selamanya, tentang hal-hal yang mungkin kau hapus.