oranment
play icon
Merangkai Prufrock
Kutipan Puisi Merangkai Prufrock
Karya malaikhamalaika
Baca selengkapnya di Penakota.id

  bisakah kita pergi, kesebuah tempat yang tidak terlalu jauh dari rumah-rumah yang padat dan sesak itu. menjauh dari asap-asap sampah yang sehari-semalam tidak padam.

‎  dengan langit yang hampir pekat, jalan setepak yang riuh. mari kita duduk dibangku-bangku reyot warung yang remang itu.

‎ oh, entah siapa yang pada akhirnya bertanya antara siapa yang lebih tipis, dompetku atau busana pelayannya?

‎   di dalam ruangan orang-orang datang dan pergi bicara soal tempat pijat dan jacuzzi di tengah kota

‎entah, seperti apa waktu akan datang dan menjulurkan lidahnya ke punggung-punggung yang linu dan bongkok.

‎ dan aku kira selalu ada waktu,

‎selalu ada waktu mengaduk rata seluruh isi kopi atau bahkan meneguk perlahan whiskey murah, sampai tak lagi kau kenali pria hampir tua dikaca.

‎  beranikah aku, mengubah arah rotasi dan keselarasan. melihat tanganmu yang putih serta dingin diantara gaunmu yang tersingkap setengah sengaja

‎ akankah ada waktu,

‎akankah ada waktu atau aku hanya akan berakhir di antara bar-bar murah dengan asap sampah yang menggosok jendela.

‎  beranikah aku berjalan?

‎ dengan kemeja murah, kerah rapi

‎dasi merah sederhana yang terikat mantap dengan mata peniti

‎beranikah aku mengusiknya?

‎perputaran, keselarasan dan hitungan

‎ aku telah mengenal beberapa mata itu dengan baik.

‎lengan serta leher yang bersinar,

‎kaki yang ditinggikan,

‎serta bicara yang ritmis dan halus—

‎seperti irama yang telah lama dilatih

‎di ruang-ruang yang terasa asing oleh langkahku.

‎kadang kudengar namamu disebut,

‎atau suaramu melintas pelan dalam percakapan yang bukan untukku.

dan tawamu jatuh pelan di antara gelas dan napasku.

‎waktu pun berdengung seperti lampu neon yang tak mau padam.

‎  oh, apakah aku harus melihat leher prufrock yang terbakar. ataukah aku harus berkata "telah ku susuri jalan-jalan sempit itu di malam hari, dengan asap yang menggosok-gosok jendela, pipa yang bocor, genangan keruh dan lorong-lorong tanpa cahaya."

‎  dan akan ada waktu:

‎untukku dan untukmu

‎waktu untuk seratus tahun penyesalan

‎dan seratus lagi untuk penyesalan kecil

‎yang menuntunku, dan menuntunmu juga.

‎   apakah aku berani mandi hujan lagi?

‎aku akan mengenakan kemeja putih pendek, kacamata hitam, celana pendek dan topi koboi.

‎tlah ku hampiri Savana luas dengan rumput tinggi yang berirama satu sama lain.

‎aku tak yakin mereka menyambutku.

‎aku telah melihat burung berkicau riang, ilalang tua yang saling berirama, dan matahari yang begitu hangat.

‎kita telah terlalu lama diruang-ruang savanah.

‎dengan tirai-tirai bambu yang merah kecoklatan terkena matahari.

‎aku telah mendengar manusia memanggil namaku, membangunkanku.

‎namun kita akan tenggelam sebentar lagi.

calendar
01 Jun 2025 18:31
view
21
idle liked
0 menyukai karya ini
Penulis Menyukai karya ini
close
instagram
Unduh teks untuk IG story
Cara unduh teks karya
close
Pilih sebagian teks yang ada di dalam karya, lalu klik tombol Unduh teks untuk IG story
Contoh:
example ig