hadir di tengah marak riuh-keluh
sesak polusi menjangkit paru-paru
ada yang berjuang dibalutan-balutan terik
pula, yang kokoh menginjakan langkah dipanas baja
sisa umur hanya angka, katanya.
matanya masih saja tengadah jeli ke arah surya berpancar
renta hanya keadaan, tengoknya.
pundaknya masih saja memikul beban beban duniawi
keriput hanya tekstur, rasanya.
teriak aksaranya masih saja menggema
jingga meremang pun kau belum letih
sekawanan burung pulang pun kau tak ikut-ikutan
sepasang biru tua dan jingga muram hiasi kaki angkasa
tapi kunjung, kau pun tak rindu akan pulang
sungguh,
dari sepasang warna
kau tak meminta apa pun
sepeser pun,
yang kau tahu;
beban ku menyusut searah gelap malam mengembang.