Pada lipatan perut yang ku kutuk
Rumput-rumput jadi mengeras dan mati
Bunga dan peri-peri sedih karena tidak ada yang bernyanyi untuk mereka lagi
Aku lupa kapan terakhir kali tersenyum sambil menari-nari
Bahkan sering lupa bentuk muka sendiri
Apakah lonjong, bulat atau segitiga sama sisi?
Melihat siluet temaram tubuh pun ku marah
Lipatan-lipatan di dagu
Pipi yang melimpah-limpah
Mata yang terdorong ke atas karena tidak punya lokasi di wajah
Terdorong lemak dan cemberut
Membengkak seperti gajah, kata mereka
Ular-ular kata yang kecil, lincah menggigit membelit sampai membuat kehabisan napas
Ular-ular yang mencolok mataku untuk melihat keindahan
Selain gumpalan lemak dan kegagalan
Dulu tubuhku dimakan cacing anorexsia
Menempel dan menyebarkan racun
Setelah berkali-kali hanya makan apel untuk pagi, siang dan malam
Aku sembuh oleh peri-peri
Aku bernyanyi lagi
Menanam rumput untuk berbaring melihat langit
Seakan terhipnotis aku lupa
Pada pengar rasa setelah muntah
Pada perut melilit dan bau rumah sakit
Aku mendengar desisisan ular di sana-sini
Oh perlu kah aku kembali jadi si Putri Salju dan menghabiskan apelku sore ini?