Rumah - ku kira kau rumah
Kamu datang tak kala sinar senja ku telah redup, dan pergi tanpa alasan ketika purnamaku belum seutuhnya.
kamu yang memilih untuk singgah tetapi tidak sungguh, kamu yang memilih untuk menetap kukira selamanya ternyata sebentar.
terkadang yang mebuat kita sedih adalah kenyataan yang sangat pahit dan ekspetasi tinggi terhadap seseorang, kamu bertingkah seakan akan memberi hati namun nyatanya memberi ilusi.
Sangat sakit ketika kita melihat dia sebagai rumah dan ternyata dia hanya mengangap kita tempat singah nya sebentar.
sering sekali aku bertanya tanya kepada diri ku sendiri, jadi buat apa kita pernah sedekat ini dan akhirnya menjadi seasing ini??
aku sering sekali mengeluh kepada Tuhan, kenapa meberikan seseorang yang tidak menetap, benar benar hanya menghabiskan waktu.
aku adalah pohon yang menjulang tinggi meraih mentari. tidak akan pernah sampai.
Aku tidak mau orang yang kukira rumah ini pergi ke rumah lain, aku mau dia menetap bukan singgah.
tapi dengan datang nya dia aku di ajarkan oleh Tuhan bahwa cinta tidak harus memiliki.
seperti yang dikatakan pada Mazmur 147:3 yang isinya
ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.
Percaya lah akan rencana indah yang telah Tuhan persiapkan untuk kita, ketika seseorang pergi,
Tuhan akan mendatangkan seseoarang yang lebih baik lagi.
yang akan menetap bukan singgah.