Menunggu kata yang nyaman untuk aku kenakan
Dikala kesabaran  tak mengenal kata batas
Setiap saat aku  berharap ada kebaikan yang menyapa
Ketika niat baik aku untuk menjadikan dirimu sebagai teman hidup
Tekad tertanam meski rapuh dialaminya
Namun keyakinan yang menguatkan segalanya
Waktu yang tak dapat diubah, selalu aku titipkan kata "bahwa aku yakin dapat melalui ini semua" meski langkah tertatih
Jejak jejak singgah berbekas
Bertahun-tahun menutupi semua ini
Hanya untuk pertemanan yang lama terjalin
Bahkan aku merasa, aku telah melawan arah apabila berkata jujur padamu tentang perasaan yang selama ini aku tutupi
Bait risau kerap aku jadikan teman dikala sunyi menertawakan kesendirian ku Pekat malam selalu hadirkan bayangmu bersama terangnya bulan
Aksara selalu menuliskan keadaan mu meski bercerita hanya lewat kenangan Tenang, itu yang aku rasakan ketika semua tertuang dalam bait risau, dengan aksara yang penuh dengan makna
Aku percaya tak ada yang lebih baik dari ini
Ketika aku lebih senang menuliskan tentang dirimu dalam bait risau
Ketimbang harus bertemu setiap saat dan memberi kabar
Meski tak pernah ada untukmu
Ketahuilah bahwa benar aku ingin hidup bersamamu dan menyamakan langkah untuk menyusun hari
Senja tak begitu menyenangkan karena merah rekahnya
Sebaliknya awan hitam tak begitu menyeramkan dengan hitamnya
Aku yakin bahwa takdir tak menyalahi apa yang telah disuratkan
Aku akan menerima apa yang menjadi keputusan mu kelak
Namun tak ada salahnya ketika aku berjuang dengan kesendirian yang penuh harap cemas
Takdir semesta menguatkan dengan caranya
Seandainya aku rapuh dengan tujuan ku
Aku harap ada do'a terbaik dari dirimu meski tujuan yang tak sama.


A?/