Kemarin hijau masih setia pada daun.
Kemarin biru masih ada di laut dan di langit.
Kemarin matahari pun menguning tepat pada waktunya.
Begitu indah, kemarin!
Tapi perlahan mereka semua mengabu. Semu.
Seiring kaum tirani mencipta warna baru.
Rusak, bakar dan sampah adalah kuas mereka.
Sedang alam pasrah menjadi cat dan kanvasnya.
Ironis yang kian sadis.
Andai aku pohon, aku akan tumbang dengan sengaja pada mereka yang menggila.
Andai aku angin, aku akan terbangkan semua yang mereka anggap berharga.
Andai aku laut, aku akan melompat melampaui Burj Khalifa.
Apa kau tahu? Pelangi kini hanya hitam dan putih.
Ya, hanya warna itu yang tersisa.
Yang masih bisa kugunakan tuk melukis pagi dan mengikis malam.
Tak peduli apa yang tergambar, yang pasti bukan kegelapan.
BentaraxPenakota