Di tengah kesejukan ada seorang anak laki laki dengan peran ganda sedang berteduh dan melamuni nasib nya.

Mempertanyakan keadaan esok hari akan seperti apa dan bagaimana jalan nya, sedangkan hari ini saja masih belum usai dan berlalu tapi dia sudah menanyakan hari esok, oh shit

Banyak ruang yang sudah ia jamah namun tak banyak juga yang penuh penolakan, induk cerita bermula dari dirinya,kala dimana ia lahir dan terlahir,ia hidup dan menghidupi.

Ia adalah himpunan kecil di tengah bilangan besar dan menurutku itu menyebalkan.

Banyak waktu yang ia korbankan demi nyaman yang tidak terabaikan, ia idealis sekali sebab selalu terbuka jika ia tidak suka. Ia hanya ingin melakukan apa yang ia ingin lakukan.

Orang orang mengatakan bahwa kamu bagaikan sebuah ilusi, dengan alasan karena apa yang ia impikan belum juga terwujud. Dari situ pula ia terus menjadi jadi dan semakin jauh mencoba untuk melampaui batasan yang ada di dirinya.

Namun lagi lagi pandangan buruk tak jua reda dan menghilang,ia mencoba abai dan berpegang teguh kepada apa yang ia yakini, meski ia tau gelap akan selalu hadir namun ia percaya terang akan selalu menjadi sumber motivasi.

Seumpama relung bisa di jangkau mungkin anggapan buruk tidak akan pernah ada ,begitulah sejati nya kehidupan fana yang kau nikmati indahnya :)