Dari riuhnya dunia
ayah adalah suara pertama yang kau dengar
dari luasnya samudra
akan ku hantar nyawa untuk membantumu menyebrang
dari kokohnya jati
akan ku cari ranting
untuk membelikanmu anting.
kamu harus lebih dari sekedar asa
harus lebih bermakna
dari sekedar cita-cita
lebih dari aku yang semakin tua.
ayah tidak banyak mengeluarkan kata
bahkan momen kita terbatas karena bekerja
mengobrol hanya sekedar wawancara tugas sekolah
main bola pada ahad minggu kedua
sewaktu kecilpun, kamu lebih banyak memanggil ibunda
ulang tahun hingga usia dua, ku hadiahi piyama
tapi percayalah, aku juga ada
lebih dari yang kau duga.
peluh keringat
kadang ia merenggut semangat
hari ini, dipecat
besok belum kiamat
ayah ingat padamu nak
ku cari lagi, di pelosok bumi bagian inti
agar bisa membelikanmu kotak bekal model terkini.
dari banyaknya nyawa yang kau jumpa
ayah harap, ayah cukup bermakna.
jika butuh punggung,
ayah ada hingga rata rata enam puluh tahun
jika butuh mata,
ayah ada, bahkan pagi pagi buta
jika butuh kaki,
ayah bisa berjalan hingga ujung bumi.
jangan berharap selalu bersuka cita
dunia tempat berduka
kadang kala, lebih dari yang hampir kau duga
tapi kita sudah melewati banyak cerita
ayah harap, dewasa tidak merubahmu menjadi pendusta.
jika gagal, pulang.
rumah selalu terbuka.
ayah tidak berharap kamu kaya raya
semoga kamu belajar dan jadi bijaksana
agar mengerti bahwa semesta terlalu fana
lalu, rumah kita bukan hanya di dunia.
jika menderita
berbagilah rasa
pada akhirnya, hadiahku hanya tersisa doa
untukmu sepanjang usia.