kau adalah bapak dari puisi-puisiku
dan mereka tidak lahir dari rahimku.
mereka lahir dari imajinasiku yang saat lahir
ke dunia dikumandangkan lagu-lagu sedih
milik Tulus atau kadang Kahitna dan Krisdayanti.
jangan kau kira aku mengandung puisi ini
sembilan bulan! ia tumbuh besar dan menggila sejak aku kuliah semester tiga.
jangan kau kira aku hanya terkena morning
sickness! aku gila menahan sakit dari pagi
sampai pukul enam petang, kemudian
kambuh lagi ba'da isya.
aku ingin menggugurkan puisi-puisi haram
ini. tapi kau bapaknya, dan aku suka itu.
baiklah, aku biarkan saja mereka hidup.
satu baris
dua baris
tiga baris
mereka menangis, bertanya siapa bapaknya
aku jawab saja:
kalian puisi haram! kalian itu puisi haram!