kau tidak perlu berhati-hati jika menyayangiku. katakan saja isi kepalamu. sama seperti saat kau bergurau denganku di jalan pulang sambil kau menunjuk tempat makan yang ramai pengunjungnya.
'tempat makannya banyak pengunjung ya' katamu.
'iya, mungkin makanannya enak karena penjualnya
masukin pakaian dalam ke rebusan makanannya'
jawabku.
kita tertawa sambil bercanda menuduh penjual itu
ikut pesugihan.
setelahnya, kita membahas banyak hal seperti;
laba yang didapatkan pemilik tempat pemancingan,
masa kecilmu yang suka main di kolam ikan
tetanggamu, rumitnya kelakuan adik-adikmu,
dan masih banyak lagi.
jadi, kau harus menyayangiku
karena aku
menyayangimu
dan seluruh isi kepalamu.